Listrik Indonesia termurah se ASEAN

Listrik memang sudah menjadi kebutuhan utama bagi manusia, tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia sendiri tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan listrik PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual listrik secara langsung kepada masyarakat Indonesia, maka TDL bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di Indonesia. Merujuk pada data pada bulan Juni 2018, tarif tenaga listrik di Indonesia dinilai cukup bersaing bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Misalnya, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Dari situ tarif listrik Indonesia pun dinilai kompetitif bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Tarif listrik Indonesia
Tarif listrik Indonesia

Besaran tarif rata-rata di Indonesia saat ini untuk pelanggan rumah tangga 450 VA senilai Rp 415 per kWh dan rumah tangga 900 VA tidak mampu Rp586 per kWh. Sementara itu, tarif rumah tangga 900 VA mampu Rp1.352 per kWh dan pelanggan nonsubsidi Rp1.467 per kWh. Tarif di Indonesia USD 8,36 sen per kWh dibandingkan konsumen kelas yang sama di Singapura yang mencapai USD 14,02 sen per kWh. Serta di Vietnam mencapai USD 11,98 sen per kWh, Thailand USD 11 sen per kWh, Filipina USD 11,98 sen per kWh, dan Malaysia USD 9,60 sen per kWh. Untuk jenis pengguna industri menengah, tarif di Indonesia dan Thailand USD 8,36 sen per kWh. Lebih murah daripada tarif di Singapura yang mencapai USD 13,05 sen per kWh dan Filipina USD 11,69 sen USD per kWh. Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga tarif yang lebih kompetitif pada tahun mendatang, dan optimistis tarif listrik akan semakin kompetitif bila program 35 ribu MW berjalan sesuai target.

Tarif listrik ASEAN
Tarif listrik ASEAN

Program 35.000 Mega Watt Listrik untuk Indonesia” merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal sumber-sumber energi terbarukan. Program ini pun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo menyatakan optimis, program pembangunan listrik selama lima tahun kedepan dengan investasi sekitar 110 triliun rupiah itu akan tercapai guna mewujudkan kemandirian energi di Indonesia. Program 35.000 MW listrik tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal sumber-sumber energi terbarukan. Sebab, diperkirakan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam 12 tahun, gas habis dalam waktu 30 tahun dan batu bara habis dalam 60 tahun.

Proyek pembangkit 35000MW
Proyek pembangkit 35000MW

Program pembangunan listrik itu juga akan memberikan dampak ekonomi yg besar, memberikan peluang kepada 620 ribu tenaga kerja secara langsung dan 3 juta tenaga kerja secara tidak langsung, tersebar di seluruh Indonesia. Karena sebaran lokasi 59 lokasi di Sumatra, 34 lokasi di Pulau Jawa, 49 lokasi di Sulawesi, Kalimantan 34 lokasi dan Indonesia Timur 34 lokasi. Program ini akan membuka peluang bagi pembangunan 75 ribu set tower, memanfaatkan 300 ribu kilometer konduktor aluminium, membangun 1.382 unit gardu induk, menggunakan 2.600 set travo dan menyerap 3,5 juta ton baja profil dan pipa bukan pembangkit.

Jaringan Distribusi

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (bulk power source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi jaringan distribusi listrik adalah untuk Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan). Dan Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 KV sampai 24 KV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 KV, 154 KV, 220 KV atau 500 KV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.

jaringan distribusi
jaringan distribusi

Tujuan menaikkan tegangan adalah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir. Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 KV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.

Dengan ini jelas bahwa sistem jaringan distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Konfigurasi sistem tenaga listrik dapat dilihat pada gambar berikut:

sistem distribusi listrik
sistem distribusi listrik

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dikelompokkan dalam beberapa pembagian sebagai berikut:

  1. Daerah I :  bagian pembangkitan (generation).
  2. Daerah II :  bagian penyaluran (transmission) bertegangan tinggi (HV, UHV, dan    EHV).
  3. Daerah III :  bagian distribusi primer bertegangan menengah (6, 12, atau 20 KV).
  4. Daerah IV :  bagian distribusi sekunder bertegangan rendah.

Dengan demikian ruang lingkup jaringan distribusi adalah sebagai berikut:

  1. SUTM, terdiri dari tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.
  2. SKTM, terdiri dari kabel tanah, terminasi dalam dan luar ruangan, dan lain-lain.
  3. Gardu trafo, terdiri dari transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, panel, pipa-pipa pelindung, arrester, kabel-kabel, pengikat transformator, peralatan pertanahan, dan lain-lain.
  4. SUTR dan SKTR, sama dengan perlengkapan/material pada SUTM dan SKTM, yang membedakan hanya dimensinya.

Menurut nilai tegangannya, saluran tenaga listrik atau saluran distribusi dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Saluran distribusi primer, terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder trafo cabang (gardu induk) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 KV. Jaringan listrik 70 KV atau 150 KV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi. Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan kabel udara maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan disuplai tenaga listrik sampai ke pusat beban.

Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer, yaitu:

  1. Jaringan distribusi radial.
  2. Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: bentuk lingkaran terbuka dan bentuk lingkaran tertutup.
  3. Jaringan distribusi jaring-jaring (network).
  4. Jaringan distribusi spindel.
  5. Saluran radial interkoneksi.
  6. Saluran distribusi sekunder, terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban. Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sebagai berikut:
  7. Papan pembagi pada trafo distribusi.
  8. Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
  9. Saluran Layanan Pelanggan (SLP) ke konsumen/pemakai.
  10. Alat Pembatas dan pengukur daya (KWH meter) serta fuse atau pengaman pada pelanggan.

Jaringan distribusi listrik secara umum dibedakan menjadi empat bagian utama:

  1. Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yang berfungsi sebagai penyulang (feeder) tegangan menengah yang keluar dari gardu induk (GI) untuk kemudian mensuplai gardu-gardu distribusi.
  2. Trafo distribusi (gardu distribusi), yang berfungsi sebagai penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah.
  3. Jaringan Tegangan Rendah (JTR), yaitu penyulang tegangan rendah setelah keluar dari gardu distribusi.
  4. Sambungan Rumah (SR) & Alat Pembatas dan Pengukur (APP), yaitu sambungan pelayanan dari JTR ke setiap rumah sampai dengan APP.
tiang distribusi listrik
tiang distribusi listrik

Kapasitor Instalasi Listrik

Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad. Kapasitor adalah sebuah benda yang dapat menyimpan muatan dalam instalasi listrik. Benda ini terdiri dari dua pelat konduktor yang dipasang berdekatan satu sama lain tapi tidak sampai bersentuhan. Benda ini dapat menyimpan tenaga listrik dan dapat menyalurkannya kembali, kegunaannya dapat ditemukan seperti pada lampu flash pada camera, juga banyak dipakai pada papan sirkuit elektrik pada komputer yang sering anda pakai maupun pada berbagai peralatan elektronik.

Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik), Dalam pemakaian normal, satu keping diberi muatan positif dan keping lainnya diberi muatan negatif yang besarnya sama. Antara kedua keping tercipta suatau medan listrik yang berarah ke keping positif menuju keping negatif. Kapasitor instalasi listrik berguna untuk : memilih frekuensi pada radio penerima, filter dalam catu daya (power suply), memadamkan bunga api pada sistim pengapian mobil, dan dapat menyimpan energi dalam rangkaian penyala elektronik. Tiap konduktor disebut keping. Simbol yang digunakan untuk menampilkan sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian listrik, dapat dilihat dibawah ini:

Simbol Kapasitor
Simbol Kapasitor

Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor instalasi listrik dapat dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :

·         KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :

Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF. Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)

Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.

Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.

Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

Pada Peralatan Elektronika, Instalasi Listrik Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya. Banyak perangkat elektronika yang membutuhkan tegangan konstan dan stabil untuk dapat beroperasi dengan baik. Salah satu cara untuk mendapatkan tegangan konstan tersebut yaitu dengan memasang komponen filter yang disebut kapasitor ke dalam rangkaian elektronika karena salah satu fungsi kapasitor adalah untuk menampung kelebihan muatan listrik dan menghilangkan tegangan ripple (tegangan naik turun) akibat ketidak stabilan pengubahan tegangan AC menjadi DC, dengan demikian tegangan listrik yang digunakan bisa konstan dan stabil. Inilah ungsi Kapasitor pada Rangkaian Perangkat Elektronika:

  • Sebagai filter tegangan dalam catu daya

Seperti yang sudah tertulis diatas, salah satu fungsi kapasitor adalah untuk menfilter tegangan khususnya pada rangkaian power supply. Tegangan AC yang dirubah menjadi DC oleh rangkaian penyearah tidak bisa sepenuhnya mulus atau murni tegangan DC seperti tegangan pada batterai karena masih terdapat tegangan ripple. Tegangan ripple ini tidak bisa dihilangkan namun dapat dikurangi dengan dipasangnya kapasitor . Kapasitor yang biasa digunakan sebagai filter tegangan adalah kapasitor elektrolit atau lebih dikenal dengan istilah elco.

  • Sebagai kopling antar blok rangkaian

Kapasitor juga sering digunakan untuk menghubungkan antara rangkaian satu dengan lainya. Contoh penggunaan kapasitor sebagai kopling adalah pada rangkaian amplifier, dimana didalamnya ada bagian pre-Amp, tone-control, dan Power-Amp yang semuanya saling terhubung menggunakan kapasitor. Kapasitor yang digunakan sebagai kopling adalah kapasitor non polar seperti kapasitor keramik, kapasitor mika, dan kapasitor plastik. Namun ada juga yang menggunakan kapasitor elektrolit sebagai kopling. Pemilihan kapasitor yang akan digunakan untuk kopling memang tidak mutlak harus yang polar atau non polar, umumnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendapat karakteristik suara tertentu.

  • Sebagai pembangkit frequensi tinggi

Semua perangkat komunikasi elektronik pasti menggunakan frequensi tertentu agar dapat saling terhubung dan berkomunikasi. Darimana frequensi itu didapat?? tentunya dari proses resonansi antara komponen RLC (Resistor, Induktor, Kapasitor). Frequensi itu muncul karena adanya proses pengisian dan pengosongan muatan antar komponen tersebut dan diperkuat dengan transistor agar dapat dipancarkan. Blok yang berfungsi untuk membangkitkan frequensi desebut dengan Oscilator (OSC). Kapasitor yang digunakan biasanya kapasitor kramik karena memiliki kapasitas yang sangat kecil hingga ukuran beberapa pikoFarad (pF).

  • Sebagai filter suara pada perangkat pengatur nada

Pada perangkat sound sistem yang menggunakan tone kontrol pasti ada knock pengatur nada bass dan treble. Nah, kapasitor inilah yang memberi efek treble semakin kuat, karena komponen kapasitor mampu meloloskan atau melewatkan frequensi tinggi dan memblokir atau meredam frequensi rendah. Perpaduan antara komponen resistor dan kapasitor akan menciptakan sebuah rangkaian filter suara yang bagus. Kapasitor yang digunakan biasanya bertipe non polar (dari bahan dielektrika keramin, mika, maupun plastik), nilai kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan karakteristik suara yang akan di hasilkan.

  • Sebagai tuning/penala sinyal pada alat komunikasi

Fungsi kapasitor yang dapat membangkitkan frequensi dimanfaatkan untuk peralatan komunikasi dalam pemilihan frequensi. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat frequensi oscilator lokal sama dengan frequensi yang dipancaran oleh pemancar. Degan frequensi yang sama maka alat dapat digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.

 

Jaringan Listrik 2 Phase

Selamat datang ke artikel saya, dan selamat membaca artikel saya yang baru dengan judul jaringan listrik 2 phase. Dalam ilmu listrik phase adalah L (Arus listrik positive). seorang electrical istilah phase atau “1 phase, 2 phase, 3 phase”, tentu sudah tidak asing lagi dan sudah mengerti Cara mengaplikasikan listrik 3 phase. Phase = Arus listrik positive [ (+) = L ] maka listrik 1 phase adalah listrik yang menggunakan 1 line Arus listrik positive. Listrik 2 phase menggunakan 2 phase arus listrik positive begitu juga listrik 3 phase, menggunakan 3 line Arus listrik positive.

  • Definisi Jaringan Listrik 1 phase

Listrik 1 phase bertegangan 220 volt dan Arus listrik di salurkan oleh Sumber (PLN) menggunakan jenis kabel SR dan terdiri dari 2 kabel berwarna hitam, Di mana kedua kabel tersebut adalah Arus listrik positive dan Negative (+ -). Ciri ciri kabel SR penghantar arus listrik positive biasanya jika di perhatikan memiliki satu garis halus pada kulit kabel. Ciri kabel SR penghantar arus listrik negative biasa nya hanya hitam polos. Namun Sebaik nya Gunakan test pen untuk menguji nya. Listrik 1 phase biasa di gunakan untuk listrik rumah tangga, Stand Meter Listrik di rumah umum nya adalah listrik 1 phase.

  • Definisi Jaringan Listrik 2 phase

Pembangkit Listrik 2 Phase memang belum ada karena alat2 yang menggunakan listrik 2 phase juga belum ada. Dari Pembangkit 3 phase sebenar nya bisa digunakan untuk 1 phase atau jika mau untuk 2 phase juga bisa. Listrik 2 phase tergolong jarang di gunakan, karena listrik 2 phase umum nya untuk Perusahaan, mall dan lainnya. Namun tidak terlalu efesien untuk mereka.

Listrik 3 phase umumnya bertegangan 380 Volt dan Menggunakan 4 kabel SR sebagai penghantar arus. tiga di antara nya adalah Arus listrik positive dan satu arus listrik negative.  Ciri kabel SR penghantar arus listrik negative adalah hitam polos.  Dan ciri kabel phase 1, phase 2, phase 3 (L1, L2 dan L3) memiliki satu garis halus untuk phase 1 (Line satu) untuk phase 2 memiliki dua garis halus untuk Line 2 dan ciri kabel phase 3 di tandai dengan 3 garis halus pada kulit kabel. Listrik 3 phase di gunakan oleh Perusahaan, mall, hotel dll (pengguna listrik kapasitas besar) Listrik 3 phase di gunakan untuk mengerakkan men-suply arus listrik ke mesin atau motor=penggerak seperti dinamo dengan kapasitas besar dan memerlukan listrik 3 phase (R S T N).

Belum adanya pembangkit jaringan Listrik 2 phase atau 4 phase, menjadikan “belum ada” nya alat yg menggunakan listrik 2 atau 4 phase. Dari Pembangkit 3 phase, bisa digunakan untuk 1 phase atau kalau mau, diambil 2 phase juga bisa.  Pengkategorian listrik 1 phase bila bebannya masih rendah/kecil. Untuk beban tinggi/besar digunakan listrik 3 phase, karena lebih effisien.
Contoh:
1.Dimensi Motor listrik 1 HP 1 phase 3 kali besarnya dibandingkan dengan Motor listrik 1 HP 3 phase.
2.Besar Arus (Ampere) 1HP 1 phase +/- = 3.5 Ampere.
Sedangkan 1 HP 3 phase +/- = 1.2 Ampere.
3.Berdampak juga pada kabel power untuk motor 1 HP 1 phase menjadi 3 kali lebih besar dibandingkan dengan Motor listrik 1 HP 3 phase.

Sampai disini yang bisa saya sampaikan tentang jaringan listrik 2 phase, bila ada sesuatu yang kurang jelas atau kurang tepat, mohon maaf sebesar besarnya. terima kasih telah berkenan membaca artikel saya. semoga artikel ini dapat membantu anda yang sedang mencari info tentang kelistrikan. jangan lupa tetap kunjungi blog saya, untuk mendapatkan informasi dari artikel – artikel saya yang berjudul lain. salam sejahtera bagi kita semua.

Jaringan Listrik Pararel

Jaringan listrik paralel adalah suatu model yang digunakan dalam penyusunan komponen-komponen listrik. Terdapat ciri khusus yang melekat pada model ini dan menjadi faktor pembeda dari rangkaian listrik lainnya (misal: rangkaian seri). Perbedaan tersebut terletak pada bentuk, susunan rangkaian, dan fungsi/kegunaannya. Rangkaian ini juga memiliki beberapa keunggulan dalam hal pengaplikasiannya pada pemasangan instalasi listrik rumah tangga, perkantoran, dan lain-lain. Rangkaian paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan. Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat di tiap percabangan.

Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis:

Rumus rangkaian paralel
Rumus rangkaian paralel

Kelebihan menggunakan rangkaian paralel adalah apabila saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali  komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang dapat dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun seluruh rangkaian. Berikut ini adalah gambar dari beberapa alat listrik yang dirangkai secara paralel:

Gambar Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel Lampu
Rangkaian Paralel Lampu
Rangkaian Paralel Baterai
Rangkaian Paralel Baterai

Jaringan listrik paralel adalah rangkaian listrik yang disusun berderet atau bercabang. Pada rangkaian paralel jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen tidak akan mempengaruhi komponen lainnya. Rangkaian paralel inilah yang sering kita temui pada rumah-rumah. Seperti yang sudah dijelaskan diatas. Rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang dibuat dengan lebih memiliki cabang. Dengan menggunakan rangkaian listrik ini input dari setiap komponen yang digunakan akan diambil dari asal yang sama. Karena lebih rumit maka membuat penggunaan rangkaian paralel menjadi lebih mahal daripada rangkaian seri. Namun jika dalam rangkaian ini salah satu alat mengalami masalah maka hanya itu saja dan tidak berpengaruh pada alat lainnya. Rangkaian pararel tentu berbeda dengan rangkaian seri. Untuk perbedaan rangkaian seri dan paralel itu sendiri di mulai dari perbedaan susunan kedua pemasangan tentu saja. Selain itu, dalam sebuah rangkaian seri juga memiliki perbandingan besar tegangan yang terpengaruh oleh hambatan sehingga tegangan yang dihasilkan berbeda. Berbeda dengan rangkaian paralel besar tegangan ini relatif sama untuk setiap komponennya.

Perbedaan rangkaian seri dan paralel lainnya terdapat pada total hambatan yang ada pada rangkaian seri ini pasti lebih besar dari sebuah rangkaian paralel. Hal ini tentu saja dapat dilihat dari cara menghitung hambatan dari setiap rangkaian yang digunakan. Selain itu, konsumsi daya untuk jenis rangkaian seri juga akan lebih tinggi dari rangkaian paralel karena jumlah daya yang harus selalu stabil. Perbedaan antara keduanya memang sangat signifikan. Terlebih dari setiap penggunaan rangkaian listrik ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Sampai disini artikel saya mengenai jaringan listrik pararel.

 

Gambar Jaringan Listrik Pararel

Dalam sebuah rangkaian instalasi listrik, terdapat beberapa tipe rangkaian, dan ada beberapa tipe rangkaian yang paling sering digunakan sebagai instalasi penerangannya, antara lain : rangakain seri, rangkaian paralel, dan rangkaian kombinasi atau rangakian seri paralel. Yang pertama adalah rangkaian seri. Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki komponen dan beban seperti lampu, resistor atau lain – lain, yang saling terhubung satu sama lain dengan sejajar, maka dari itu rangkaian ini akan mengurutkan satu komponen ke komponen lain. Karena pemasangan dari rangkaian seri ini berjajar, maka pembagian tegangan dari sumber tegangan akan merata ke seluruh komponen. Dibawah ini adalah gambar jaringan listrik seri:

Rangkaian listrik seri
Rangkaian listrik seri

Gambar jaringan listrik Seri diatas menunjukan bahwa ke -4 lampu yang disusun seri diatas akan saling berbagi tegangan karena memiliki sumber yang sama dalam satu jalur yang sama pula. Sementara untuk rangkaian jaringan listrik Paralel adalah rangkaian yang komponen atau bebannya dipasang secara berderet, oleh karena itu pada rangkaian paralel komponen atau beban (lampu) tidak saling terhubung namun memiliki input atau sumber yang sama. Karena tidak saling terhubung maka tegangan dari sumber tidak akan terbagi pada komponen lain dan akan menghasilkan tegangan yang maksimal. Dibawah ini adalah gambar jaringan listrik pararel:

Rangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralel

Contoh diatas adalah salah satu cara pemasangan lampu secara paralel, yang menunjukan bahwa setiap lampu memiliki sumber yang sama namun tidak saling berhubungan, sehingga tegangan dari sumber akan langsung masuk pada lampu atau komponen elektronika lain. Misalnya sumber memiliki tegangan 6 V, maka setiap lampu akan menerima 6 V. Oleh karena itu pemakaian listrik dari rangkaian paralel akan lebih boros dibanding dengan rangkaian seri. Untuk jaringan listrik pararel ataupun seri tentu memiliki keuntungan dan kelebihan masing – masing. Sebagai contoh akan saya jabarkan kelebihan jaringan listrik pararel, dan juga kelemahannya. Kelebihan rangakaian paralel meliputi :

  • Karena tegangan penuh masuk pada satu lampu atau kompenen lain, maka pemakaiannya juga akan sangat maksimal.
  • Bila salah satu mengalami kerusakan, tidak akan berpengaruh pada yang lain.
  • Mudah diatur, misalnya pemasangan saklar untuk mematikan salah satu lampu saja

Sedangkan ekurangan dari rangakaian paralel adalah :

  • Memakan banyak biaya dan daya karena satu komponen saja akan mengeluarkan energi penuh.
  • Pemasangannya akan lebih rumit dari seri
  • Pemakaian kabel yang juga akan jauh lebih banyak tentunya.

Intinya dari penjelasan diatas sebenarnya kekurangan dari rangakaian seri dapat diatasi oleh rangkaian paralel begitupun sebaliknya, kekurangan dari rangakaian paralel dapat diatasi dengan rangakaian seri. Jadi jaringan listrik pararel ataupun seri akan saling membutuhkan untuk membuat jaringan yang lebih baik lagi. Misalnya pada poin dimana pemakaian kabel pada rangkaian paralel lebih banyak dibanding dengan rangkaian seri dan justru rangakaian seri dapat meminimalisir penggunaan kabel. Oleh karena itu penggunaan rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan dengan nama rangkaian seri paralel atau rangakian kombinasi yang akan membuat jaringan listrik yang akan kita buat menjadi lebih hemat, maksimal, tahan lama, efektif  dan efissien pada pengunaan listriknya. Namun kekurangan dari rangkaian kombinasi atau rangakain seri paralel ini adalah perancangan rencana kerja yang sangat rumit dan detail. Sampai disini artikel saya tentang jaringan listrik pararel. Jangan lupa untuk terus belajar, dan membaca artikel saya berikutnya.

Jaringan Arus Listrik

Jaringan arus listrik adalah aliran dari muatan listrik dari satu titik ke titik yang lain. Arus listrik terjadi karena adanya media penghantar antara dua titik yang mempunyai beda potensial. Semakin besar beda potensial listrik antara dua titik tersebut maka semakin besar pula arus yang mengalir. Dari aliran arus listrik inilah diperoleh tenaga listrik yang disebut dengan daya. Dalam aplikasinya, arus listrik terjadi saat muatan pada tegangan listrik dialirkan melalui beban. Contohnya saat kita menyalakan televisi maka arus listrik rumah kita mengalir dari titik phase ke titik netral. Dalam hal ini televisi dianggap sebagai beban yang dialiri oleh arus listrik dan tenaga atau daya yang ditimbulkan karena aliran listrik inilah yang menyebabkan televisi bisa menyala. Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian disebut dengan kuat arus. Dan karena mengalir maka arus listrik merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang mempunyai arah. Arah yang dimaksud adalah arah aliran muatan listrik. Simbol dari besaran kuat arus dinyatakan dengan huruf I besar berasal dari kata dalam bahasa perancis, Intensite yang berarti intensitas. Kuat arus merupakan muatan listrik yang mengalir dalam waktu tertentu. Dalam hal ini dapat dirumuskan bahwa besarnya kuat arus merupakan jumlah muatan (Q) dibagi dengan waktu (t).

Rumus kuat arus
Rumus kuat arus

Sedangkan Jaringan Listrik merupakan sistem interkoneksi dari elemen elemen rangkaian listrik yang membentuk suatu sistem yang terdiri dari beberapa terminal untuk berhubungan dengan dunia luar. Bedanya arus listrik dan jaringan listrik, adalah bahwa jaringan listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam skop yang lebih luas seperti dalam jaringan distribusi pembangkit listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip dasar yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur transmisi yaitu mengenai sifat kabel pada frekuensi tinggi.

Satuan kuat arus dinyatakan dalam Ampere atau disingkat dengan huruf A besar. Nilai kuat arus sebesar 1 Ampere adalah aliran muatan listrik sejumlah 1 Coloumb dalam waktu 1 detik. Muatan listrik adalah satuan terkecil dari atom. Dalam inti atom terdapat muatan positif yang disebut proton dan muatan netral yang disebut neutron. Sedangkan pada kulit atom terdapat muatan negatif yang disebut elektron. Satuan kuat arus yang lebih besar bisa dinyatakan dalam kiloAmpere disingkat kA (1kA=1000A) dan untuk satuan yang lebih kecil bisa dinyatakan dalam miliAmpere disingkat mA (1mA=1/1000A). Pada kenyataannya kuat arus sebesar 1kA sangat jarang ditemui dalam rangkaian elektronika namun sebaliknya kuat arus sebesar miliAmpere dan mikroAmpere lebih sering dijumpai. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu arus searah dan arus bolak-balik. Arus searah sering disebut dengan DC yang merupakan singkatan dari Direct Current. Sedangkan arus bolak-balik sering disebut dengan AC singkatan dari Alternating Current.

Arus Searah (DC)

Arus searah mengalir secara searah dari titik yang memiliki potensial tinggi ke titik yang memiliki potensial lebih rendah. Meskipun sebenarnya yang mengalir adalah elektron (muatan negatif) namun disepakati bahwa yang mengalir adalah arus positif, dari kutub positif ke kutub negatif. Jika dilihat bentuk gelombangnya dengan oscilloscope, arus searah terlihat sebagai garis lurus.
Arus Bolak-balik (AC)

Sedangkan arus bolak-balik memiliki aliran arus yang berubah-ubah arahnya. Perubahan arah arus bolak-balik ini mengikuti garis waktu sehingga jika dilihat dengan oscilloscope, arus bolak-balik membentuk sebuah gelombang dengan frekuensi tertentu. Bentuk gelombang arus bolak-balik ada yang beraturan dan tidak beraturan. Contoh bentuk gelombang arus bolak-balik yang beraturan adalah sinus, kotak dan gigi gergaji. Itulah beberapa hal tentang jaringan arus listrik.

Alat – Alat Listrik Rumah Tangga

Dalam kehidupan sehari-hari, listrik memiliki peranan penting untuk menunjang berbagai kegiatan kehidupan manusia. Berbagai peralatan listrik, membutuhkan energi listrik untuk mengoperasikannya atau dalam kata lain, peralatan listrik akan dapat dioperasikan jika tersedia energi listrik sebagai sumber penggerak. Hampir semua aktifitas kehidupan rumah tanga, dapat dipenuhi karena adanya peralatan listrik, misalnya : untuk penerangan, mendingikan air, membuat es batu, mengawetkan makanan, sayur-mayur, menyetrika pakaian, mencuci pakaian, memasak, membuat kue, memompa air, mengeringkan rambut, memasak,mendinginkan atau memanaskan ruangan, mengepel menyedot debu, memijit dan masih banyak kegiatan lain yang ditunjang oleh peralatan listrik. Tidak hanya itu, kebutuhan secara psikis juga bisa ditunjang dan dipenuhi oleh adanya peralatan kistrik, misalnya : mendengarkan musik, melalui radiotape, compact disk, melihat film dan musik ditelevisi atau VCD, memperoleh bebagai informasi melalui televisi atau internet, transaksi bisnis melalui internet dan lain sebagainya. Nah alat – alat diatas adalah alat yang biasa kita sebut alat – alat listrik rumah tangga. Anda pasti sudah mengenal peralatan listrik yang terpasang dirumah anda seperti sakelar, stop kontak, steker, sekering dan lainnya. Mari lebih kita pelajari fungsi dan kegunaan alat – alat listrik rumah tangga tersebut:

BARGAINSER / KWH METER

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

KABEL

Kabel yang berada dipasaran memiliki isolasi baik dari karet maupun dari plastik. Dengan berbagai bentuk dan ukuran. Selain isolasi juga dilengkapi semacam perisai sebagai pengamanan terhadap tekanan mekanis. Yang dibahas disini adalah jenis penghantar yang sering dipergunakan pada jaringan instalasi rumah tinggal, kantor dan bangunan sejenisnya dengan pasangan tetap. Diantaranya : Kabel NYA, NYM, NGA, NYHGbY, dan NYAF

SAKELAR

Sakelar adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik.

STOP KONTAK

Stop kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
FITTING

Fiting adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasang atau menempatkan bola lampu yang digunakan sebagai penerangan untuk menyalakan dan memadamkan lampu fiting biasanya dihubungkan dengan sakelar.

STEKER

Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.

Perlu anda ketahui ada pertimbangan yang harus di perhatikan dalam kemampuan daya listrik pada alat listrik yang kita gunakan, yaitu harus disesuaikan dengan besarnya daya listrik yang tersedia. Semakin besar daya listrik yang tersedia, semakin banyak alat listrik yang bisa kita gunakan. Alat-alat listrik juga harus digunakan secara proporsional, misalnya:

  • Penggunaan televisi harus sesuaikan antara besarnya ruangan dan besarnya televisi, sehingga kita bisa melihat dengan aman dan nyaman sesuai kebutuhan.
  • Penggunaan dan pengaturan suhu AC harus sesuai kebutuhan sehingga tidak mubazir (tidak terjadi pemborosan atau hal-hal yang sia-sia).
  • Gunakan alat-alat listrik dengan baik dan benar sesuai fungsinya, misalnya: jangan memasukan air yang baru mendidih kedalam kulkas, memasukan pakaian kedalam mesin terlalu banyak, isi kulkas yang terlalu banyak, dan lain-lain.
  • Menggunakan alat-alat listrik hanya pada saat dibutuhkan.

Demi keamanan dan kenyamanan, pastikan bahwa alat listrik yang akan kita gunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak, misalnya : terdapat kabel yang terkelupas, pada bagian besi /baja mengndung arus listrik, dan lain-lain. Untuk alat-alat tertentu misalnya : seterika, pengering rambut, blender, rice cooker, kompor listrik, oven, micro wave dan sejenisny, jika sedang tidak digunakan, sebaiknya dicabut dari stop kontak. Hal ini untuk menghindari kemungkinan dipakai main-main oleh anak-anak. Jika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong dalam waktu yang lama, jangan mengfungsikan alat-alat listrik , kecuali untuk penerangan tertentu. Kira – kira itulah akhir dari artikel alat – alat listrik rumah tangga.

 

 

Agen Kabel

Perkembangan industri penyediaan kabel saat ini telah berkembang menjadi industri yang cukup besar dan memiliki prospek yang sangat baik di dalam dunia bisnis saat ini. Industri kabel ini akan terus berkembang  selama Negara Indonesia telah menjadi Negara maju dan jika selama proses R&D (Research & Development), perusahaan terus melakukan inovasi. Inovasi yang dapat dilakukan perusahaan seperti peningkatan teknologi pada kabel. Dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis dalam penyediaan kabel ini sangatlah besar karena kondisi pasar yang memungkinkan untuk terus berkembang. Menjalankan perusahaan yang besar seperti perusahaan Kabel, pasti memerlukan manajemen dan tentu saja karyawan atau tenaga pekerja yang terampil. Umumnya sebuah perusahaan memiliki pekerja yang berjenjang kedudukannya, ada atasan maupun bawahan. Hal ini disebut sebagai pembantu perniagaan.

Salah satu bentuk dari pembantu perusahaan adalah agen perusahaan. Agen perusahaan adalah orang yang melayani beberapa perusahaan sebagai perantara dengan pihak ketiga dengan persetujuan-persetujuan tertentu. Agen perusahaan atau biasa disebut agen perniagaan, adalah perantara yang biasanya berdiri sendiri, terhadap beberapa pengusaha, dalam arti dirinya tidak terikat dengan hukum – hukum tenaga kerja, namun perjanjian untuk melakukan pekerjaan bisa didapat dari Pasal 1601 KUH Perdata. Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antara perseorangan yang lain dalam segala usahanya untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu bidang dari hukum perdata adalah hukum perikatan. Perikatan adalah suatu perbuatan hukum yang terletak dalam bidang hukum harta kekayaan, antara dua pihak yang masing-masing berdiri sendiri, yang menyebabkan pihak yang satu mempunyai hak atas sesuatu prestasi terhadap pihak yang lain, sementara pihak yang lain berkewajiban memenuhi prestasi tersebut.

Hubungan antara agen perusahaan dengan pengusaha itu tidak bersifat pelayanan berkala dan juga tidak bersifat perburuhan, sebab hubungan tetap, bukanlah sifat dari pelayanan berkala, dan hubungan yang sama tinggi sama rendah bukanlah hubungan perburuhan. Singkatnya hubungan antara agen perusahaan dengan pengusaha itu hanya bersifat pemberian kuasa. Hubungan yang tetap dan hubungan sama tinggi dan sama rendah tidak bertentangan dengan sifat pemberian kuasa. Kadang kita sering tertukar arti antara istilah Agen dan Distributor. Perlu diingat bahwa Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung, dan distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan. Istilah Distributor dapat merujuk langsung pada kata Distribusi, yaitu suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.

Hubungan nya dengan agen kabel adalah bahwa masyarakat memerlukan informasi tentang spesifikasi, ataupun jenis kabel listrik yang tepat untuk keperluan masyarakat yang berbeda-beda. Saat ini dipasaran terdapat banyak sekali jenis kabel listrik. Pemilihan kualitas kabel listrik yang baik juga perlu dibarengi dengan pemilihan jenis kabel yang sesuai dengan tujuan penggunaan. Dan dari agen kabel inilah masyarakat akan mendapatkan informasi tentang kabel. Agen kabel juga sebagai media dari perusahaan guna mengetahui kondisi pasar, juga yang terpenting menyalurkan barang ke tangan konsumen. Seorang agen pasti memilih merk kabel yang sudah ternama, dengan harapan barangnya akan banyak dicari oleh konsumen di pasaran. Kualitas kabel tentu saja modal utama dalam bisnis ini. Karena di lapangan banyak terjadi masalah terutama kabel yang tidak berfungsi secara maksimal. Dengan memilih kabel yang sudah teruji kualitasnya maka secara tidak langsung kita telah melakukan upaya yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan listrik demi kenyamanan masyarakat.

 

Selang Kabel

Selang kabel mempunyai banyak istilah, atau nama lain seperti selang bakar, cable shrink, bungkus kabel, maupun heat shrink. Namun sejatinya fungsi dari selang kabel adalah sama, yaitu untuk menyambungkan kabel yang putus, sekaligus untuk membungkus kabel, atau melindungi kabel. selang kabel banyak dipakai bukan karena lebih efisien dari isolasi, atau selotip, namun juga karena sedap dipandang atau, rapi. Selain itu yang menjadikan selang kabel banyak dipakai adalah karena selang kabel ini tahan panas, tidak seperti isolasi yang meleleh jika terpapar panas, selang kabel ini tahan panas sehingga aman untuk digunakan. Penggunaan selang kabel pun relatif sederhana, cukup dibakar atau tepatnya dipanaskan, selang kabel ini biasa digunakan untuk keperluan sambungan kabel, isolator, atau konektor, dan segala jenis kabel.

Selang kabel memiliki daya kerut, dan ukuran yang beragam, aneka warna serta harganya pun beragam juga. Pengunaan selang bakar saat ini pun beragam, tidak hanya untuk menyambung kabel yang putus, namun juga sering dipakai sebagai aksesoris automotif, dimana fungsinya untuk melapisi kabel yang terdapat pada bagian elektronik, atau mesin pada kendaraan, untuk menambah nilai estetika nya. Aplikasi pemasangan selang kabel bisa menggunakan berbagai peralatan penghasil panas, untuk diameter selang kabel bakar yang kecil dapat memakai korek api, atau mancis, sedangkan untuk diameter selang kabel bakar yang lebih besar dan lebih panjang, anda dapat memakai hair dryer panas, atau alat pengering rambut yang juga menghasilkan panas. Atau untuk pemasangan yang lebih spesifik dengan hasil yang lebih baik, anda dapat menggunakan hot air gun, yaitu alat yang biasa digunakan untuk memasang kaca film. Selang kabel dibuat melalui penelitian dan pengembangan dari pabrik kabel, teknologi ini secara bertahap dikembangkan, dengan tujuan untuk melapisi kabel, melindungi, menyambung kabel, dan secara umum digunakan pada sambungan kabel, titik solder untuk melindungi ujung kabel, perlindungan dan insulasi modul elektronik, dan juga sebagai  perlindungan karat pada  logam. Berikut ini adalah berbagai ukuran dan harga dari selang bakar untuk memudahkan anda mendapatkan informasi:

No Ukuran Selang Bakar Harga Aneka Warna
1 Isolasi bakar / Heat Shrink 22mm Rp 55.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
2 Isolasi bakar / Heat Shrink 5mm Rp 12.500,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
3 Isolasi bakar / Heat Shrink 20mm Rp 45.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
4 Isolasi bakar / Heat Shrink 1mm /m

 

Rp 5.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
5 Isolasi bakar / Heat Shrink 10mm /m Rp 20.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
6 Isolasi bakar / Heat Shrink 7mm Rp 15.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
7 Isolasi bakar / Heat Shrink 14mm /m Rp 35.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
8 Isolasi bakar / Heat Shrink 8mm /m

 

Rp 17.500,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
9 Isolasi bakar / Heat Shrink 3mm /m

 

Rp 8.500,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning
10 Isolasi bakar / Heat Shrink 4mm /m

 

Rp 10.000,00 Warna hitam , merah , putih, hijau, biru , kuning